PERKEBUNAN DAN PENETRASI KAPITALISME DI INDONESIA
Komoditi
perkebunan Nusantara: Indonesia sejak dulu terkenal ke berbagai penjuru dunia.
Produk perkebunan berupa, cengkeh, pala, indigo, dan rempah lainnya meramaikan
perdagangan global. Komoditi-komoditi tersebut oleh masyarakat ditanam di areal
perkebunan dan ladang di sekitarnya. Mahalnya harga rempah yang sampai melebihi harga
emas menjadikan bangsa Eropa tertarik untuk mencari asal muasal rempah. Dengan semangat
3G (Gold, Glory, dan Ghospel) para pelayar dunia mencoba menaklukan dunia dan
menemukan rempah nusantara.
Kedatangan
bangsa Eropa semakin menjadikan komoditi rempah sebagai ajang perebutan. Bangsa-bangsa
yang datang ke Indonesia mencoba menguasai ladang-ladang rempah. Akibat kedatangannya
pun merubah corak bertanam masyarakat, yang awalnya bercocok tanam secara tradisional
atau perkebunan rakyat dengan modal yang kecil dan untuk kebutuhan subsisten
dirubah untuk menyuplai kebutuhan pasar global. Keadaan tersebut diperparah
dengan hadirnya VoC di Indonesia, sistem perkebunan kapitalistik mulai
diperkenalkan ke masyarakat pribumi. VoC mengenalkan berbagai jenis tanaman
baru untuk menggantikan rempah-rempah yang harganya sudah mengalami kemrosotan.
Perkebunan di Indonesia benar-benar disiapkan untuk menyuplai pasaran global,
modal-modal besar dikucurkan untuk merubah wajah perkebunan Indonesia. Berhasilnya
tanaman kopi di Priangan menjadikan diberlakukannya sistem tanam wajib di berbagai
daerah. Tanaman yang ditanam pun beragam, mulai dari gula, karet, tembakau, dan
kopi. Penananaman tersebut berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh tim-tim ahli yang diterjukan oleh Belanda.
Belanda
semakin jaya dengan perkebunannya di Indonesia. Penetrasi kapitalisme semakin
merasuk jauh ke Indonesia. Masuknya modal-modal besar ke perkebunan Indonesia
menambah semakin menjamurnya perusahaan perkebunan baru. Tersedianya buruh yang
melimpah dan upah yang sangat murah menambah penghasilan bagi pihak Belanda. Masyarakat
pribumi banyak mengalami kesengsaraan, ikatan feodal dengan pemimpin daerah
menambah daftar kesengsaraan, belum lagi perampasan-perampasan liar yang
dilakukan seenaknya oleh para pejabat kolonial maupun pribumi. Perkebunan yang
menjadi penghasil bagi negara induk bagi masyarakat pengenalan perkebunan
kapitalistik semakin merunyamkan keadaan.
Posting Komentar untuk "PERKEBUNAN DAN PENETRASI KAPITALISME DI INDONESIA"